-->
BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 11 April 2011

Struktur Organisasi


Struktur Organisasi Kopassus berdasarkan Keputusan KSAD Nomor Kep/19/II/2004 s.d Kep/28/II/2004 tanggal 11 Pebruari 2004


Kamis, 31 Maret 2011

SEJARAH SINGKAT DIVISI INFANTERI 1 KOSTRAD


  
            Suatu kenyataan sejarah, bahwa proses terbentuknya Divisi Infanteri 1 tidak dapat dilepaskan dari kesadaran dan tanggung jawab  pimpinan  dan prajurit TNI Angkatan Darat akan panggilan  tugas  untuk mempertahankan dan mengamankan kedaulatan Negara  Republik  Indonesia yang tercinta ini.
           
Berawal  dari kebutuhan terhadap Satuan yang berkemampuan  Lintas  Udara  untuk  melaksanakan  tugas suci membebaskan  Irian  Barat  dari cengkeraman Kolonialis Belanda, maka dibentuklah Brigade Infanteri-3/Para  dengan Satuannya terdiri dari Yonif 330/Para  Kodam VI/Slw,  Yonif  454/Banteng  Raiders Kodam VII/Diponegoro dan Yonif 530/Para Kodam VIII/Brawijaya.  
           
Sesuai  dengan tujuan pembentukannya, sebagai Satuan utama dari Korps Tentara 1 Caduad, maka Brigade-3/Para ini diterjunkan langsung di Daerah  Operasi Jayawijaya untuk mengembalikan Irian Barat kepangkuan Ibu Pertiwi seperti yang diamanatkan oleh Tri Kora.

Operasi  Jayawijaya telah berakhir dan Irian Barat telah kembali   kepangkuan Ibu Pertiwi, sebaliknya tugas baru telah menanti di Wilayah Indonesia  Bagian  Barat karena adanya sengketa dengan  Malaysia  yang berpuncak pada keluarnya Dwi Kora. 
           
TNI Angkatan Darat merasa terpanggil untuk menyiapkan Satuan yang berkemampuan  Lintas  Udara setingkat Kopur Linud.  Sedangkan  Satuan-satuan yang digunakan untuk pembentukan Kopur Linud dibentuk oleh Pangdam VI/Slw dan Pangdam VIII/Brawijaya sedangkan Yonif dibentuk oleh para Deputi Wilayah, Pangdam VI/Siliwangi, Pangdam VII/Diponegoro dan Pangdam VIII/Brawijaya. 

Situasi  terus  berkembang,  hasil  pembangunan  Nasional   serta kemajuan  ilmu  pengetahuan dan teknologi  telah mempengaruhi sendi-sendi kehidupan bangsa, khususnya yang berkaitan dengan  hakekat ancaman,  maka  pimpinan TNI Angkatan Darat kembali  terpanggil  untuk mengadakan  penyesuaian  organisasi  yang  telah  ada sesuai dengan tuntutan  keadaan,  diantaranya Likuwidasi Kopur Linud  menjadi  Divisi Infanteri 1 dengan satuan-satuan utamanya terdiri dari Satuan Tempur,  Bantuan  Tempur dan Bantuan Administrasi Kostrad yang berkedudukan  di Wilayah Jakarta dan Jawa Barat.
             
 Semenjak  berdirinya  Divisi Infanteri 1  Kostrad  dengan  Satuan jajarannya  sering mendapat kehormatan dan dipercaya  untuk  mengambil bagian dalam setiap tugas operasi dan tugas lainnya baik di dalam maupun di Luar Negeri.         

PROSES PERKEMBANGAN SATUAN

Phase-phase  perkembangan  Divisi  Infanteri  1  Kostrad  adalah sebagai berikut :

1.         Phase Brigade-3/Para.
a.         Surat Keputusan Kasad Nomor : Spts -188/ 2 / 1962 tanggal 7 Pebruari 1962.
-           Brigade-3/Para  dinyatakan dibentuk Tmt 1 Januari 1962.             
-           Mabrigif-3/Para di Jakarta termasuk dalam KOA 1 CADUAD.      
-           Satuan  yang dibawah kendalinya terdiri dari :  Yonif 330/Para Kodam VI/Slw, Yonif 454/Para Kodam VII/Dip.dan Yonif 530/Para Kodam VIII/Brw.
b.         Surat  Keputusan  Men/Pangab Nomor : Kpt-75 / I / 1964 tanggal 29  Januari 1964, Brigade-3/Para secara organik masuk jajaran Kostrad.
           
2.        Phase Kopur Linud.
a.         Keputusan Men/Pangab Nomor : Kep-414/4/1965 tanggal 15 April 1965  (Disusun  dengan Surat Perintah Nomor : Sprin/298/7/1965 dan Nomor : Sprin/299/7/1965).
-           Komando Tempur Lintas Udara (Kopur Linud) dibentuk.
 -          Mabrigif-3/Para sebagai Makopur Linud.
 -          Pangdam VI/Slw dan Pangdam VIII/Brw masing-masing membentuk dan menyiapkan satu Brigif Linud.
-          Semua Deputi Wilayah masing-masing membentuk 1  Yonif Linud.
b.        Keputusan Men/Pangab Nomor : Kep-1453/12/1965 tanggal 22 Desember 1965.
-           Pembentukan Markas Komando Tempur Lintas Udara (Makopur Linud), berkedudukan di Cilodong.
-           Selanjutnya tanggal  22  Desember  1965 ini  ditetapkan  sebagai   hari  lahirnya  Kopur  Linud  dan  kemudian   ditetapkan  sebagai  hari  lahirnya   Divisi Infanteri 1 Kostrad.
c.         Surat Keputusan Men/Pangab Nomor : KPTS-45/I/1966 tanggal 21 Januari 1966.
-           Makopur Linud  secara organik  dinyatakan  masuk  jajaran Kostrad.
-          Selanjutnya   mendapat  tanggung   jawab   membina  Satuan Lintas Udara / Para jajaran Kostrad.

PHASE DIVISI INFANTERI 1 KOSTRAD

Surat  Keputusan Kasad Nomor : Skep/535/VI/1985 tanggal  11 Juni 1985.
1.         Pembentukan Divisi Infanteri 1 Kostrad.
2.         Makopur Linud dilebur menjadi Markas Divisi Infanteri 1 Kostrad  (Madivif 1).
3.         Satuan yang organik dibawah Divif 1 Kostrad terdiri dari :
-           Brigif  Linud  17/Kujang 1, yang terdiri dari  Yonif L-305, 328 dan 330.
-           Brigif  13/Galuh terdiri dari Yonif 303, 321 dan 323.
-           Men Armed 2 terdiri dari Yon Armed 9, 10 dan 13.
 -          Yonkav 1.
 -          Yon Arhanudri 1.
             -          Yon Zipur 9.
-           Yon Bekang 1 (Dari Yon Ang Komposit, Yon Int Para dan Yon Pal).
-           Yonkes 1.
-           Kikavtai 1.
-           Kihub 1 (Yon Hub Pur Para).
-           Kibengharlap 1 (Dari Yon Pal).
-           Kipom 1 (Dari Yon Pomad Para).
-           Ajen Divif 1 (Bentukan baru).
4.         Berdasarkan  Sprin  Pangkostrad  Nomor : Sprin / 222 / IV / 1991 tanggal 1 April 1991 Brigif Linud 3 yang berlokasi di Ujung Pandang BKO Divisi Infanteri 1.

                                                 PERIODE PIMPINAN

PEJABAT BRIGADE-3/PARA
1.         Letkol Inf Wiyogo Suyono.
2.         Letkol Inf R. Wiyogo A.
3.         Letkol Inf R. Sukrisno.

PEJABAT KOPUR LINUD
1.         Brigjen TNI Wijoyo Suyono - 15 Oktober 1965 s/d 1 Oktober 1966.
2.         Brigjen TNI Srihardoyo - 1 Oktober 1966 s/d 15 Oktober 1970.
3.         Brigjen TNI R. Wiyogo A.  -  15 Oktober 1970 s/d 1 April 1973.
4.         Brigjen TNI Subiyandono - 1 April 1973 s/d 1 September 1975.
5.         Brigjen TNI Rudini - 1 September 1975 s/d 15 Juli 1977.
6.         Brigjen TNI Untung Sridadi - 15 Juli 1977 s/d 31 Oktober 1978.
7.         Brigjen TNI Djoni Abdurachman - 31 Oktober 1978 s/d 1 Juni 1980.
8.         Brigjen TNI Edi Sudrajat - 1 Juni 1980 s/d 1 April 1981.
9.         Brigjen TNI Faisal Tanjung - 1 April 1981 s/d 15 Nopember 1983.
10.       Brigjen TNI Sugito - 15 Nopember 1983 s/d 8 Agustus 1985.

PEJABAT DIVISI INFANTERI-1 KOSTRAD
1.         Brigjen  TNI Warsito -l 8 Agustus 1985 s/d 15 Januari 1987
2.         Brigjen TNI HBL. Mantiri - 15 Januari 1987 s/d 22 Agustus 1988.
3.         Brigjen TNI FX. Sudjasmin - 15 Januari 1988 s/d 16 September 1989.
4.         Brigjen TNI Theo Syafei - 16 September 1989 s/d 20 Pebruari 1991.
5.         Brigjen TNI M. Ilyas Yusuf - 20 Pebruari 1991 s/d 20 Maret 1993.
6.         Mayjen  TNI R. Adang Ruchiatna - 20 Maret 1993 s/d 1 April 1994.
7.         Brigjen  TNI SDT. Sumendap - 1 April 1994 s/d 16 Juli 1994.                  
8.         Brigjen  TNI  Johny J.  Lumintang - 31 Agustus 1994 s/d 28 Juni 1995.
9.         Mayjen  TNI Ismed Yuzairi - 28 Juni 1995 s/d 11 Agustus 1997.
10.       Mayjen TNI S.N. Suwisma - 11 Agustus 1997 s/d 18 Maret 1998.
11.       Mayjen TNI Adam. R. Damiri - 18 Maret 1998 s/d 23 Juni 1998.
12.       Mayjen TNI I.G. Purnawa - 23 Juni 1998 s/d 14 Juli 2000.
13.       Mayjen TNI Harry Kosasih - 14 Juli 2000 s/d 27 Oktober 2001.
14.       Mayjen TNI Syamsul Mappareppa - 27 Oktober 2001 s/d 23 Juli 2002.
15.       Mayjen TNI Drs.H.Rudjiono - 23 Juli 2002 s/d 11 Juli 2003.
16.       Mayjen TNI H.M. Arief Budi Sampurno - 11 Juli 2003 s/d 08 Juli 2004.              
17.       Mayjen TNI George Toisutta - 8 Juli 2004 s/d 16 Juni 2005.                 
18.       Mayjen TNI Bambang Suranto, S.Sos- 16 Juni 2005 s/d 13 Maret 2006.                    
19.       Mayjen TNI Rasyid Qurnuen Aquary - 13 Maret 2006 s/d 18 Sept 2006.                    
20.       Mayjen TNI M. Noer Muis - 18 September  2006 s/d 06 Nopember 2007.            
21.       Mayjen TNI Hatta Syafrudin - 06 Nopember 2007 s/d  2010.
21.       Mayjen TNI Moeldoko - 2010 s/d sekarang

 
    Pangdivif-1 Kostrad
Mayjen TNI Moeldoko

PENDIDIKAN KOMANDO

Sejarah Pendidikan Komando

Latihan Komando di Batujajar Bandung dimulai pada awal tahun 1952 dilatar belakangi oleh pengalaman tugas Letkol Slamet Riyadi pada operasi penumpasan RMS untuk membentuk pasukan istimewa. Gagasan ini dilanjutkan oleh Kol A.E Kawilarang dengan menunjuk Kapten R.B Visser, perwira pasukan khusus Belanda yang telah menjadi WNI. Terbetuklah Kompi A sebagai  cikal bakal KESKO TT III/ SLW pd tgl 16 April 1952 yang menjadi hari lahirnya Kopassus. Pada Tgl. 26-10-1959 Dibentuk Sekolah Para Komando Angkatan Darat (SPKAD) karena perlunya penambahan prajurit Kopassus. Setelah menjadi RPKAD pendidikan Komando Berubah menjadi Pusandhalinud dibawah Kobangdiklat. Pada Tahun 1985 berubah Menjadi Pusdikpassus dan dikembalikan ke KOPASSUS.
Misi Pendidikan Komando
Menyelenggarakan pendidikan komando untuk membangun kemampuan tempur para Perwira, Bintara dan Tamtama agar dapat ditugaskan di satuan Kopassus yang tugas pokoknya terlibat dalam operasi Komando, operasi Sandha dan Gultor terhadap sasaran strategis terpilih.

Tahap Tahap Pendidikan Komando
Tahap I Basis, 
10 Minggu dengan titik berat kemampuan perorangan di Batujajar. Membentuk sikap & kepribadian, mengisi kemampuan teknis, taktik Operasi Komando, Kemampuan perorangan & dasar Pertempuran kota, Pengetahuan  pendukung, Manajerial lapangan, UTP uji kemampuan Navigasi darat dan uji kemampuan perorangan.
Tahap II Gunung hutan,     6 Minggu dengan titik berat GLG, perang hutan dan Raid di Situ Lembang. Pemantapan pengamatan hutan, kemampuan perorangan di hutan / Tehnik dasar pertempuran, kemampuan di hutan dalam hubungan kelompok, HTF hutan,  daya tahan uji aplikasi long mars (PPJJ).
Tahap III Rawa laut,            4 Minggu dengan titik berat operasi  Komando, taktik pertempuran rawa laut di Cilacap dan Nusakambangan. Pemantapan pengamatan Rawa laut, kemampuan patroli, ilmu medan rawa dan uji daya tahan CAMP.

WARGA KEHORMATAN BARET MERAH


Selasa, 29 Maret 2011

BREVET KUALIFIKASI

Seajarah Singkat Atribut Kopassus
Emblem baret Kopassus (saat itu RPKAD) pertama kali digunakan tahun 1954-1968 didesain oleh Letnan Dodo Sukamto. Dipakai pertama kali pada upacara 5 Oktober 1954. Emblem ini terdiri dari sangkur, jangkar yang melambangkan kemampuan di laut dan sayap sebagai mobilitas yang tinggi. Emblem baret yang digunakan tahun 1968 sampai dengan sekarang dengan sedikit perubahan dari desain awal, sangkurnya lebih ramping seperti pisau Komando dan gambar sayapnya lebih banyak lapisan bulu sayap seperti desain Wing Para Angkatan Darat.

Wing Para Angkatan Darat
- Didesain dan dikeluarkan oleh PGT (Pasukan Gerak Tjepat) Angkatan Udara. Digunakan oleh Pasukan Komando AD yang lulus dari latihan terjun PGT di Margahayu dari tahun 1957-1959. Wing ini berbeda dengan wing AU, terdapat tulisan RPKADdibaliknya.
- wing yang ditengah didesain oleh Letnan Djajadiningrat dan dijuluki ” Wing Kumis” yang dikeluarkan sementara untuk lulusan kursus terjun SPKAD yang baru di bentuk di Batujajar tahun 1960.
- Wing paling bawah menjadi wing standar Angkatan Darat dikeluarkan di Batujajar tahun 1961 sampai dengan saat ini.

Brevet Komando
- Brevet kualifikasi Komando yang digunakan sejak tahun 1966 sampai dengan sekarang didesain oleh Mayor Djajadiningrat. Brevet ini dipakai oleh seluruh lulusan Komando di Batujajar. Kolonel Sarwo Edhie Wibowo dalam demonstrasi ”Show Of Force” di parkir Senayan pada 4 Januari 1966 menggunakan Brevet kualifikasi Komando yang baru.

Wing Free Fall
Wing terjun bebas militer RPKAD, didesain HH.Djajadiningrat dan pertama dikeluarkan tahun 1962 menggambarkan seorang peterjun free fall tergantung dibawah lingkaran yanbg terdiri dari parasut parasut kecil. Instruktur free fall pertama kali negara Yugoslavia: Mladen Milicetic , Stoyan Jovic dan Dobel Stanej di Bandung selama upacara kelulusan pertama kelas free Fall RPKAD, 26 Oktober 1962.

Jumat, 25 Maret 2011

.: JANJI PRAJURIT KOMANDO :.

1. Saya berjanji, bahwa saya akan tetap setia dan menepati isi dan jiwa Sapta Marga
2. Saya berjanji, bahwa saya akan memegang teguh dan tetap berpedoman pada Sumpah Prajurit
3. Saya berjanji, bahwa saya akan menjunjung tinggi dan mempertahankan derajat, nama, kehormatan dan jiwa Kesatuan Para Komando pada setiap saat, tempat dan keadaan bagaimanapun

Kamis, 24 Maret 2011

PRAJURIT KOMANDO

Walau peluh cucur keringat kau teteskan
Walau nyawa kau korbankan
Meski jiwa raga engkau berikan
rela mati demi negeri ini

                  Semua tenaga kau kerahkan
                  Demi kokohnya Negara ini
                  Atas dasar pancasila
                  Rela berkorban jiwa raga

Baret merah dialah jiwamu
Sapta marga pedomanmu
Janji prajurit panutanmu
Yakini tuhan bersama kita

                  Kegagalan tak kan terbayar
                  Dengan darah semahal apapun
                  Lebih baik pulang nama
                  Dari pada gagal di medan tugas

PASUKAN BERANI MATI

Dikala hujan menerpa
Tetap tegar melawan badai
Rasa sakit yang sangat pedih
Tidak membuat dirimu goyah
                   Jiwa raga kau korbankan
                   Demi membela Negara kami
                   Berdo`a dan bersyukur
                   Kunci utama kemenangan
Action Kopassus
Prajurit yang takwa
Prajurit yang gagah
Prajurit yang kekar
Benteng Negara ditanganmu

SEJARAH SINGKAT KOPASSUS

Sejarah kelahiran Komando Pasukan Khusus sebagai satuan tidak terlepas dari rangkaian bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia, pada bulan Juli 1950, timbul pemberontakan di Maluku oleh kelopok yang menamakan dirinya RMS (Republik Maluku Selatan). Pimpinan Angkatan Perang RI saat itu segera mengerahkan pasukan untuk menumpas gerombolan tersebut. Operasi ini dipimpin langsung oleh Panglima tentara teritorium III Kolonel A.E Kawilarang, sedangkan sebagai Komandan Operasinya ditunjuk Letkol Slamet Riyadi.
Operasi ini memang berhasil menumpas gerakan pemberontakan, namun dengan korban yang tidak sedikit dipihak TNI. Setelah dikaji ternyata dalam beberapa pertempuran, musuh dengan kekuatan yang  relatif lebih kecil sering kali mampu menggagalkan serangan TNI yang kekuatannya jauh lebih besar. Hal ini ternyata bukan hanya  disebabkan semangat anggota pasukan musuh yang lebih tinggi atau perlengkapan yang lebih lengkap, namun juga taktik dan pengalaman tempur yang baik didukung kemampuan tembak tepat dan gerakan perorangan.
Peristiwa inilah yang akhirnya mengilhami Letkol Slamet Riyadi untuk mempelopori pembentukan suatu satuan pemukul yang dapat digerakkan secara cepat dan tepat untuk menghadapi berbagai sasaran di medan yang bagaimanapun beratnya. Setelah gugurnya Letkol slamet Riyadi pada salah satu pertempuran A.E Kawilarang.
Melalui Instruksi Panglima Tentara dan Teritorial III No. 55/ Inst / PDS /52 tanggal 16 April 1952 terbentuklah KESATUAN KOMANDO TERITORIUM III yang merupakan cikal bakal “ Korps Baret Merah ”. Sebagai Komandan pertama dipercayakan kepada Mayor Mochamad Idjon Djanbi, mantan Kapten KNIL yang pernah bergabung dengan Korps Special Troopen dan pernah bertempur dalam perang dunia II.
Dalam perjalanan selanjutnya satuan ini beberapa kali mengalami perubahan nama diantaranya Kesatuan Komando Angkatan Darat (RPKAD) pada tahun 1953, Resimen Pasukan  KOmando Angkatan Darat) pada tahun 1952, selanjutnya pada tahun 1955 berubah menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pada tahun 1966 satuan ini kembali berganti nama menjadi Pusat Pasukan Khusus TNI AD (PUSPASSUS TNI AD), berikutnya pada tahun 1971 nama satuan ini berganti menjadi Komando Pasukan Sandi Yudha (KOPASSANDHA). Pada Tahun 1985 satuan ini berganti nama menjadi Komando Pasukan Khusus (KOPASSUS) sampai sekarang.

( Kopassus )
Setelah beberapa kali mengalami perubahan dalam organisasi, sesuai Surat Panglima TNI Nomor : B/563-08/05/06/ SRU tanggal 23 Maret 2001, maka struktur organisasi Kopassus saat ini terdiri dari :
-    Makopassus, berkedudukan di Cijantung dengan sesanti Pataka  “ TRIBUANA CHANDRACA SATYA DHARMA”.
-    Grup-1/ Parako,   berkedudukan   di Serang dengan sesanti Dhuaja “ EKA WASTU BALADIKA ”.
-    Grup-2/ Parako, berkedudukan di Solo dengan sesanti Dhuaja “ DWI DHARMA BIRAWA YUDHA”.
-    Grup-3/Sandha, berkedudukan di Cijantung dengan sesanti Dhuaja “ CATUR  KOTTAMAN  WIRA  NARACA  BYUHA ”.
-    Pusdikpassus, berkedudukan di Batujajar dengan sesanti Sempana “ TRI YUDHA SAKTI ”.
-    Satuan-81/Gultor berkedudukan di Cijantung dengan sesanti Dhuaja “ SIAP SETIA BERANI “.
maka dari itu Bro,..
aq ingin menjadi kopassus,rela mati demi negara,...
terutama di GRUP-3 Sandi Yudha,,....
Commentnya Gue tunggu,..............

Selasa, 22 Maret 2011

: TUGAS POKOK :.


Pasukan Khusus bertugas pokok melaksanakan Pembinaan Fungsi Teknis Militer Khusus dan kesiapan operasional pasukan sesuai Kebijaksanaan Kasad serta melaksanakan Operasi Khusus terhadap sasaran strategis terpilih sesuai perintah Panglima TNI

PEJABAT KOPASSUS


1 Danjen Kopassus
Mayjen TNI Lodewijk F. Paulus
:
2 Wadanjen Kopassus
Brigjen TNI Agus Sutomo
:
3 Ir Kopassus
Kolonel Inf Nugroho budi
:
4 Asintel Danjen Kopassus
Kolonel Inf M. Bambang Ismawan
:
5 Asops Danjen Kopassus
Kolonel Inf Madsuni
:
6 Aspers Danjen Kopassus
Kolonel Inf Ardiheri
:
7 Aslog Danjen Kopassus
Kolonel Inf Teguh Arief
:
8 Asren Danjen Kopassus
Kolonel Inf Abduh Ras
: